Terlalu Sering Stres Sebabkan 7 Penyakit Ini
Stres adalah perubahan reaksi tubuh ketika menghadapi ancaman, tekanan, atau situasi yang baru. Ketika menghadapi stres, tubuh akan melepaskan hormon adrenalin dan kortisol. Kondisi ini membuat detak jantung dan tekanan darah akan meningkat, pernapasan menjadi lebih cepat, serta otot menjadi tegang.
Stres umum dirasakan setiap orang, baik dewasa, remaja, maupun anak-anak. Saat mengalami stres, tubuh akan menjadi waspada terhadap tantangan atau bahaya yang mengancam. Saat seseorang menghadapi kondisi yang memicu stres, tubuh akan bereaksi secara alami, yaitu dengan melepas hormon yang dinamakan kortisol dan adrenalin. Reaksi ini sebenarnya baik untuk membantu seseorang menghadapi situasi yang berbahaya atau mengancam, sehingga bisa keluar dari situasi tersebut.
Penyebab Stres
Stres yang dialami setiap orang bisa berbeda-beda. Beberapa orang menganggap ujian sekolah dapat menyebabkan stres, tetapi beberapa orang akan lancar menghadapinya. Penyebab stres belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat menimbulkan stres, yaitu:
- Keluarga yang tidak harmonis
- Peristiwa yang membuat trauma
- Penyakit berjangka lama (kronis)
- Kesenjangan ekonomi
- Lingkungan yang tidak aman, seperti area konflik
- Beban pekerjaan
- Kejadian buruk, seperti perceraian atau PHK
Gejala Stres
Stres terbagi dalam stres akut dan kronis. Stres akut terjadi dalam jangka waktu yang pendek dan mudah ditangani. Sementara itu, stres kronis berlangsung dalam waktu lebih lama, yang jika tidak ditangani dapat menimbulkan masalah kesehatan. Stres ditandai dengan adanya perubahan fisik dan mental. Gejala yang muncul saat seseorang mengalami stres dapat berbeda-beda, tergantung cara menyikapinya.
Gejala atau tanda stres dapat dibedakan menjadi:
Gejala emosi:
- Mudah gusar
- Frustrasi
- Suasana hati yang mudah berubah
- Sulit untuk menenangkan pikiran
- Bingung
- Perasaan tidak berguna
- Cenderung menghindari orang lain
- Depresi
Gejala fisik
- Lemas
- Penurunan berat badan atau justru sebaliknya
- Pusing
- Mual
- Diare
- Sembelit
- Nyeri otot
- Jantung berdebar
- Gangguan tidur
- Hasrat seksual menurun
- Tubuh gemetar
- Telinga berdenging
- Kaki atau tangan dingin dan berkeringat
- Mulut kering
- Sulit menelan
Gejala kognitif
- Sulit fokus
- Sering lupa
- Pesimis
- Cenderung berpandangan negatif
- Sering membuat keputusan yang tidak baik
Gejala perilaku
- Perubahan pola makan
- Kebiasaan menghindari tanggung jawab
- Sikap gugup seperti menggigit kuku
- Jalan mondar-mandir
- Kebiasaan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
Penyakit yang bisaterjadi
Saat kamu mengalami stres kronis akan terjadi perubahan fisiologis. Seiring berjalannya waktu, hal tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan. Beberapa penyakit ini dapat terjadi disebabkan stres. Jika kamu merasa sering stres, waspadai sejumlah dampak penyakit berikut:
Penyakit Jantung
Melansir laman American Heart Association, stres dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang dapat menimbulkan risiko serangan jantung dan stroke. Stres juga dapat berkontribusi pada risiko penyakit kardiovaskular yang dipicu oleh kebiasaan merokok, makan berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik.
Obesitas
Menurut penelitian, seseorang yang memiliki kadar hormon kortisol (hormon stres) yang tinggi dalam jangka waktu yang lama, cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi dan pinggang yang lebih besar, dibandingkan dengan mereka dengan kadar hormon kortisol yang rendah. Alasannya, menurut para ahli stres dapat merangsang perilaku yang memicu obesitas. Pasalnya, orang yang mengalami stres cenderung mengonsumsi banyak makanan manis dan tinggi lemak, sebagai upaya untuk membuat perasaan mereka menjadi lebih baik.
Depresi dan Kecemasan
Tidak mengherankan jika stres kronis dikaitkan dengan tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi. Satu survei dan studi baru-baru ini menemukan bahwa orang yang mengalami stres berkaitan dengan pekerjaan mereka. Tuntutan pekerjaan dengan sedikit upah memiliki risiko 80 persen lebih tinggi menyebabkan depresi dalam beberapa tahun belakangan.
Cepat Tua
Stres dapat memengaruhi usia kamu menjadi lebih cepat tua. Telah ditemukan bahwa wilayah tertentu pada kromosom menunjukkan efek penuaan yang cepat. Stres tampaknya mempercepat penuaan sekitar 9 hingga 17 tahun lebih cepat.
Sakit Kepala
Gangguan stres dianggap sebagai salah satu pemicu sakit kepala yang paling umum. Bukan hanya sakit kepala tegang, tapi stres juga bisa sebabkan migrain.
Diabetes
Stres dapat memperburuk diabetes dengan dua cara. Pertama, meningkatkan kemungkinan perilaku buruk, seperti makan tidak sehat dan minum berlebihan. Kedua, stres tampaknya meningkatkan kadar glukosa pengidap diabetes tipe 2 secara langsung.
Pencegahan Stres
Stres dapat dicegah dengan menjalani pola hidup yang sehat. Cara yang bisa dilakukan adalah:
- Beristirahat dan tidur yang cukup setiap hari
- Meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai, seperti membaca buku, menikmati glutera gsh gold, mendengarkan musik, atau menonton film mengonsumsi makanan yang sehat, bergizi lengkap dan seimbang
- Berolahraga secara rutin selama minimal 30 menit setiap hari
- dengan orang yang menyenangkan dan memberikan dampak positif
- Melakukan meditasi atau teknik relaksasi